Ultraviolet (2006) – menceritakan tentang wabah makhluk seperti vampir yang disebabkan oleh virus yang dikembangkan untuk pengembangan dunia kemiliteran. Pada pertengahan abad ke-21, virus hemaglophagic yang berasal dari eropa timur yang sedang digunakan untuk membuat tentara yang lebih kuat dan lebih cepat, lolos dari laboratorium. Setelah terinfeksi, orang akan memiliki umur sekitar 12 tahun. Mereka akan banyak berubah. Mereka akan menjadi seperti vampir dengan karakteristik termasuk eyeteeth yang bertambah panjang, regenerasi dan refleks yang bertambah cepat dan juga meningkatkan kekuatan. Salah satu korban adalah violet. Ia terinfeksi saat hamil, oleh karenanya violet diamankan di kamp untuk dipelajari. Sebagian besar hemophages, sebutan bagi yang terineksi, lainnya telah hancur, berkat tindakan wakil kardinal ferdinand daxus. Ia bertekad untuk menghilangkan semua hemophage sampai habis. Namun, hemophages tidak semdah itu digiring seperti domba ke tempat pembantaian mereka. Hemophages telah bersatu, dan mereka melakukan perlawanan dan aksi teroris yang dikenal sebagai “perang darah. ”

Sinopsis from IMDB
In the late 21st century, a subculture of humans have emerged who have been modified genetically by a vampire-like disease, giving them enhanced speed, incredible stamina and acute intelligence. As they are set apart from “normal” and “healthy” humans, the world is pushed to the brink of worldwide civil war aimed at the destruction of the “diseased” population. In the middle of this crossed-fire is – an infected woman – Ultraviolet, who finds herself protecting a nine-year-old boy who has been marked for death by the human government as he is believed to be a threat to humans.